16

2069 Words

Saat aku membuka mata, cahaya lampu dan juga bau obat adalah yang pertama kali aku tangkap. Tanpa perlu banyak berpikir, aku tahu bahwa sekarang aku berada di rumah sakit. Si bayi benar-benar membawaku ke rumah sakit seperti yang dia katakan sebelum aku pingsan. Padahal, aku merasa nggak perlu sampai begini. Ibu pasti marah jika tahu aku mengalami kejadian seperti ini. Belum lagi Bang Izul, dia pasti mengejekku habis-habisan. Ah, segalanya akan makin rumit sekarang. "Del," Suara penuh kecemasan itu memaksaku menoleh. Aku mendapati si bayi yang sedang menatapku dengan penuh kecemasan. Di titik ini, bagiku dia nggak terlihat seperti bayi. Entah ini karena efek pingsan atau memang sorot mata itu begitu tulus hingga membuatku lupa kalau dia adalah Yuby, si Bayi. "Kamu udah sadar, Del?" tan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD