Part 144. Harapan Besar

2243 Words

Rinda berjalan tergesa menuju Lobi. Bimo baru saja memberitahu jika ada seseorang yang mencarinya di bawah. Saat dia menanyakan siapa, atasannya hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya—ringan. Membuat Rinda berpikir keras. Jujur, ada rasa takut. Ia takut jika sampai orang yang mendatanginya ke kantor adalah salah satu rentenir yang selalu mendatangi rumahnya setiap minggu. Tapi, dia sudah membayar cicilan hutang-hutang itu. Apa dia melewatkan sesuatu, hingga ada yang sampai mendatanginya ke kantor? Rinda mempercapat langkahnya begitu sampai di lantai satu. Jangan sampai benar-benar salah satu rentenir orang tuanya yang datang menyambangi dirinya ke kantor. Oh … Rinda benar-benar akan marah, jika sampai benar itu yang terjadi. Rinda, dengan nafas memburu—mengedarkan pandangan mata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD