Juna akhirnya tiba di apartemen miliknya. Setelah tadi mengantar Mawar, baru setelah itu dia pulang. Perkara pekerjaan bisa ia kerjakan besok. Pintu lift yang membawanya menuju kamar apartemen terbuka. Keluar dari lift, dan berjalan menuju unit kamarnya. Di sana, dia melihat Rendra sedang berdiri. Sepertinya lelaki itu sedang menunggunya. Juna tak menggubris kehadiran Rendra, dia memasukkan PIN lalu masuk ke dalam, sambil diikuti Rendra di belakangnya. Juna melepaskan jasnya, lalu merubuhkan tubuhnya pada sofa. Lelah sekali rasanya, seolah-olah tenaganya habis dikuras. Jika dibandingkan dengan hari-hari yang pernah ia lewati, hari ini adalah hari terberatnya. "Ada apa?" tanya Juna to the point. Sedari tadi Rendra hanya diam saja. Padahal dia sudah duduk di sebelah Juna, tetapi mu

