Bab - 41

1820 Words

Hampir setiap pagi Mawar mengeluarkan isi perutnya. Rasanya benar-benar mual, sampai-sampai Mawar tak kuat membuat sarapan untuk Rendra. Hari ini adalah akhir pekan, sehingga Rendra bisa menemani Mawar di rumah. Rendra tak memiliki rencana untuk pergi keluar, hanya ingin menghabiskan waktu di apartemen bersama istrinya. "Masih mual?" tanya laki-laki itu sambil mengusap pucuk kepala Mawar, yang sedang bersandar di d**a bidang suaminya. "Iya," lirih Mawar. Wajah wanita itu benar-benar pucat, sehingga membuat Rendra sangat khawatir. Apalagi istrinya itu belum memakan apa-apa. "Kamu makan, ya?" tawar Rendra sambil terus mengusap kepala Mawar. "Nggak mau," tolak Mawar, sambil menggelengkan kepalanya lemah. "Kenapa nggak mau? Kamu harus makan, biar nggak pucat kayak gini." "Nggak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD