Bab - 104

2104 Words

Selesai menelpon dengan Juna, Mawar kembali menonton sinetron sambil makan cimol yang ia buat tadi. Tiba-tiba saja dia ingin makan cimol, padahal masa ngidamnya sudah lewat. Anak yang ada di dalam perutnya menendang, Mawar tersenyum dan mengusap perutnya lembut. "Kangen sama papa ya, Sayang? Maaf ya, sekarang kita tinggalnya berdua aja. Mama bisa menjadi seorang ibu dan seorang ayah di saat yang bersamaan buat kamu. Memberikan yang terbaik, untuk kamu." Mengusap-usap dengan lembut. "Maaf, jika akhir-akhir mama membuat kamu merasakan apa yang mama rasakan." Mawar menyesal, karena saat masa-masa kehamilannya banyak diisi dengan air mata, bukannya dengan senyuman. Tapi, kini Mawar akan mengisinya dengan senyuman. Menggantikan air mata yang sudah ia keluarkan dengan sebuah tawa bersama ora

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD