Usaha-nya yang berkali-kali menghubungi Reza akhirnya tidak sia-sia. Panggilannya kini tersambung ke ponsel Reza. " Halo... " Laura segera menegakkan tubuh-nya yang menyender di jok belakang taxi, saat mendengar suara Reza yang menjawab panggilan-nya. " Halo.. Kamu dimana? Kenapa susah banget di hubungi? " Tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Suara-nya bahkan terdengar hampir menangis dari balik telephone nya. " A...aku, aku lagi perjalanan bisnis. Maafkan aku, beberapa hari ini aku sibuk beb " Reza terbata menjelaskan keadaan dirinya. Ia terpaksa harus berbohong, agar Wanita yang menjadi selingkuhannya itu tak murka pada-nya. Bagaimana pun, Laura adalah ATM berjalan untuk-nya. Samar-samar, Reza mendengar suara Isakan Laura dari balik telephon. " Kamu nggak apa-apa kan beb? " Tanya