Pagi ini Shella bangun dengan kebingungan. Mendapati dirinya terbaring di rumah sakit. Jessy menunggunya, raut wajahnya terlihat sangat khawatir. Jangan lupakan keberadaan si jelek Divo. Begitu Shella sadar, dokter datang memeriksa. Lalu setelahnya ruangan yang awalnya sunyi jadi ramai akibat Omelan Divo. “Jadi loe kalah ya sama si Salsa?” Itu Pertanyaan mengarah ke hinaan. Divo memang sadis “Gue bukan kalah. Cuma mengalah.” Shella membetulkan ucapan Divo “Diapain aja sama dia?” Kali ini Divo menampilkan wajah serius. Namun melihat tampang sok dari Divo, ingin sekali Shella meninju wajah laki-laki itu. Biar sama-sama merasakan sakit. Tangan Shella beringsut, mencari bantal. Jessy tahu kesulitan Shella berniat membantu. Lalu, Bugh… Shella melempari wajah Divo dengan bantal. Enak saja