Zahrul sibuk mengotak atik laptop miliknya. Sudah beberapa hari, memang laptop miliknya sedikit bermasalah. Ia harus segera mengecek pekerjaan di kantor karena sekarang dirinya sudah resmi menjabat sebagai CEO perusahaan milik keluarganya. Zahrul berdecak kesal, melihat Zahra tengah asik tertawa dengan ponselnya. Ralat, dengan laki-laki yang bernama Febian, pacar Zahra. Mereka tengah melakukan video call. Anak kecil memang selalu rindu, lalu apa kabar dengan dirinya? Bukanya selalu merindu setiap malam dan menahan hal itu mati-matian demi satu tujuan. “Raa, kakak pinjam laptop.” “Di kamar, ambil sendiri. Paswordnya ZahraBian.” Begitulah yang Zahrul dengar. Tidak mau mendengar lagi, sikap lebay anak remaja. Sudah cukup, dirinya juga pernah melewati fase itu. Dan itu terasa menjijikan j