"Dan kamu lebih milih ninggalin Ana dari pada perempuan yang ternyata sudah hamil oleh laki-laki lain?" Mamahnya Rehan terdengar kesal, atas apa yang dialami Rehan. Bahwa Maya ternyata bukan hamil olehnya. Melainkan oleh laki-laki lain. "Kamu harus cari Ana, dia tidak salah. Boleh jadi, kamulah yang mandul." "Mah ...." "Ana lebih baik dari perempuan mana pun yang ibu kenal." "Tapi Mamah juga dulu pernah nyakitin Ana, karena urusan itu kan? Bahkan Mamah nyuruh aku cerain Ana. Mamah paksa aku buat nyari perempuan lain. Ini gara-gara mamah juga!" Tentu saja Rehan masih ingat bagaimana Ana pernah menangis karena ulah ibunya yang mendesak agar Ana segera hamil. "Setiap ibu, pasti menginginkan hal yang sama, Rehan. Mamah tidak sepenuhnya salah waktu itu. Kamu sendiri kenapa salah mencari s