74. Menyambut Hari Bahagia

2615 Words

Sesampainya di Jakarta, aku sudah langsung dijemput Pak Sigit di bandara. Aku mengenakan topi dan masker karena tadi sempat menangis saat mulai naik pesawat. Aku malu dilihat orang, jadi aku mengenakan dua benda ini. Jaket yang kupakai sekarang adalah milik Mas Dhika. Tadi sebelum berpisah, kami bertukar jaket lebih dulu. Aku ambil jaketnya dan langsung memakainya, sementara dia membawa jaketku di tangan. Tidak mungkin juga dia memakai jaketku karena jelas tak muat. Aku harap, dengan aku yang membawa jaketnya, ini sedikit mengurangi rasa kangen yang belum-belum sudah terasa sesak. Tadi rasanya berat sekali ketika kami harus berpisah dan baru akan bertemu lagi tiga minggu kemudian. “Mbak Desya mau mampir ke mana dulu atau enggak?” tanya Pak Sigit memecah keheningan. “Enggak, Pak. Mau la

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD