“Mama, cepet! Jangan lama-lama!” Teriakan Darren membuatku cepat-cepat keluar kamar. Aku langsung meringis ketika melihat Mas Dhika, Vani, Via, dan Darren sudah siap di ruang tengah. Mereka kompak menatapku sambil bersedekap. Saat ini aku merasa dikeroyok mereka berempat. “Mama ini lama banget, lho!” ucap Via dengan ekspresi cemberutnya. “Iya. Ditunggu dari tadi enggak selesai-selesai.” Vani menyambung. “Mama itu sakit perut, sayang. Makanya lama di kamar mandi. Sekarang udah siap. Ayo, berangkat!” Vani, Via, dan Darren langsung berlari keluar. Vani dan Via sembari menarik koper, sementara Darren tidak karena keperluannya cukup dimasukkan ke koper yang Mas Dhika bawa. “Ma, berarti di Jepang lagi ada salju, kan, ya?” tanya Vani ketika mobil yang kami tumpangi sudah mulai jalan. Kami k
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books