Bab 122. Bingung Kara

1002 Words

“Ah, Intan. Aku kira kamu belum sampai," ujar Kara setelah puas berpelukan. Intan tertawa kecil. “Haha, aku sengaja bikin kamu was-was.” Kara melotot, pura-pura sebal. Dia dan Intan duduk berhadap-hadapan. Tak lama kemudian, seorang pelayan café datang dan keduanya pun langsung memesan makanan dan minuman. “Kamu sudah lama menunggu?” tanya Kara setelah meletakkan tas kecil di atas kursi di sampingnya yang kosong. “Nggak sampai lima menit.” “Sudah kasih tau Ian?” “Sudah. Dia sedang rapat di BSD.” Kara tersenyum melihat Intan yang sumringah. “Jadi Ian sudah bertemu keduaorangtuamu?” “Seperti yang sudah aku singgung sedikit di telepon. Hm ... dua malam yang lalu.” Intan menghela napas panjang, tatapannya lurus ke hamparan meja di depannya. “Sebelumnya, aku sempat pulang ke Lampung dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD