Merasa sangat gerah, Ian melepas dua kancing kemeja atasnya sebentar sambil terus melumat bibir Intan, tangannya gemetar karena memang belum terbiasa. Satu hal, dia sudah merasakan hasrat yang mendesak. "Oh," desahnya, mundur dari wajah Intan yang tampak pasrah. "Ian, aku mau." Intan menatap sayu wajah Ian, dia juga sudah dikuasai keinginan yang mennggebu-gebu, merasakan hangat di bawah tubuhnya dan dadanya yang bergejolak. Meskipun ada perasaan takut, Intan berusaha memantapkan diri. "Aku buka stokingmu." "Iya, Ian. Pelan-pelan saja." "Aku akan pelan-pelan." Ian beranjak ke bawah sambil melepas stoking dari kedua kaki Intan. Dadanya bergejolak melihat kaki mulus, napasnya menderu melihat ke pangkal paha. "Aku buka?" pamit Ian. Tanpa sadar tangannya mengelus elus kedua paha istrinya.

