Aku sedang membersihkan daun-daun kering di halaman rumah, ketika Mas Bobi memberitahu jika ada seseorang yang mencariku. Kuletakkan sapu lidi yang sejak tadi kupegang dan mencuci tangan di bawah kucuran air kran di sudut halaman, lalu berjalan menghampiri pos. “Mbak Putik kenal?” Mas Bobi bertanya. Mas Bobi akan memastikan orang-orang yang datang ke rumah ini adalah orang yang kami kenal sebelum membukakan pintu gerbang untuk mereka. “Kenal, Mas. Dia Mbak Handini, ibu sambung Semeru. Tolong bukakan gerbangnya, Mas,” kataku pada Mas Bobi. Sungguh sebuah kejutan, Handini datang ke rumah ini. Mas Bobi mengangguk dan segera membuka gerbang yang menjulang tinggi di hadapan kami. “Handini, apa kabar?” sapaku begitu gerbang terbuka. Kuulurkan tangan untuk menyalami ibu sambung dari Semeru