Tersenyum, kusambut kedatangan Koh Marcel yang baru saja tiba di pemondokan. Pria berkulit putih itu mengabariku dua hari lalu tentang kedatangannya ke pulau indah ini untuk sebuah urusan pekerjaan, sehingga kedatangannya kali ini tidak membawa serta Leonardo. “Apa kabar, Koh?” sapaku seraya memeluknya singkat. “Baik. Kamu sendiri apa kabar, Putik?” tanya Koh Marcel seraya mengusap kepalaku. “Baik juga, Koh.” “Saya bawa oleh-oleh untukmu.” Koh Marcel memberikan sebuah paper bag berlogo tas dari merek ternama. “Terima kasih, Koh, jadi merepotkan,” ucapku tersenyum tipis yang dijawab oleh Koh Marcel jika pria itu sengaja membelikan hadiah untukku dan sama sekali tidak merepotkan. Kami kemudian masuk ke dalam area pemondokan dan kuantar Koh Marcel hingga ke kamarnya. “Selamat beristi