"Mbak, Mia. Diapelin tuh!” seru Chica ceria. Suara Chica begitu kencang terdengar bahkan sebelum gadis itu tiba di ruangan Mia. Perkiraan Mia, Chica sudah berteriak saat kakinya masih berada di pertengahan tangga. Beberapa saat kemudian, baru wajah itu muncul di depan pintu. "Diapelin?" Mia membalas cuek. "Yoi.” Chica mengerling genit saat tiba di depan meja kerja Mia. “Sama Mas Yayang." "Apa deh?" sahut Mia galak. "Ada Mas Lio, Mbak Sayang." "Ngapain dia?" "Mana Chica tau, Mbak. Harusnya Chica yang tanya sama Mbak Mia, ngapain Mas Ganteng disuruh ke sini?" "Aku juga enggak tau, Cha,” jawab Mia apa adanya. “Orang enggak bilang apa-apa dianya." "Ya udah samperin sih, Mbak." Chica memerintah bosnya dengan sesuka hati. "Suruh ke atas aja deh, Cha," pinta Mia. Ia malas turun karena