Deryl mengerjapkan mata begitu terbangun. Hal pertama yang dlihatnya adalah ruangan dengan penerangan yang minim. Tidak ada jendela. Lantainya pun kotor. Bau pengap mengisi indera penciumannya. Yang membuatnya terkejut setelah terbangun adalah tubuhnya yang terikat pada kursi. Seingatnya ia mengendarai mobil lalu rem mobilnya mengalami blong. Ia yang panik kemudian memilih untuk banting stir hingga terperosok ke tepi sungai. Setelahnya ia tidak ingat apa-apa lagi dan sekarang justru berada di tempat asing ini. Kepalanya pusing akibat terbentur stir mobil. Ada luka di dahinya.
Pintu terbuka, seorang lelaki berjalan mendekati Deryl. Lelaki itu berdiri tepat di depan Deryl. Deryl tidak mampu melihat sosok itu karena minimnya pencahayaan.
"Apa kabar Ryl? Udah lama ya kita enggak saling berha
