Chapter Sebelumnya. “Bagaimana jika kita pergi ke kedai terdekat untuk makan, sepertinya kita melewati jam makan siang kita sejak penyelidikan ini.” Dan Dante pun setuju. “Baiklah.” Noki pun menggerakan kakinya, menginjak pedal gas dan membawa kendaraan itu meninggalkan pelataran parkir. Tatapan sinis dan penuh selidik dari orang-orang pun diabaikan oleh Noki, ia sama sekali tak takut serta tak peduli. Pria itu kemudian membawa mobil it uke sebuah kedai terdekat yang ditemukannya melalui internet. Penggunaan peta pada ponsel pintar memang membantu banyak, ia akhirnya dapat dengan mudah menemukan sebuah kedai kopi bergaya amerika tradisional untuk memenuhi kebutuhan perut mereka sore ini. Dante dan Noki segera turun begitu sampai. Pemandangan serba putih dan cokelat pun menyambut indera