Tristan menatap ke arah Aini yang bicara panjang lebar padanya. Yah, ia sempat membenci Aini karena alasan itu. Ia cukup malu ketika diledek teman sekolahnya waktu SD gara-gara ia takut dengan bantal. Padahal, niat Aini cukup baik. Aini ingin teman-teman mereka mengerti bahwa Tristan berbeda. Sayangnya tidak demikian. Karena Tristan tidak nyaman dengan di sekolah itu, akhirnya Wira pun memindahkan sekolahnya. "Apa yang lo bawa?" tanya Tristan mencoba mengalihkan obrolan. Ia mengambil tas dari Aini dan mengintip. Ia tersenyum miring karena melihat sebuah boneka besar berbentuk beruang. "Lo pikir gue bocah 8 tahun?" Aini mengangguk. "Aku selalu kangen kamu yang dulu, Tan. Kamu bisa pakai boneka itu buat bantal, atau buat kamu peluk pas tidur. Itu nggak akan menyakiti kamu." "Lo serius cum