Mulut Airlangga terasa kering saat melihat perempuan itu keluar dari taksi. Tatapan kebingungan terpancar jelas, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, kemudian menunduk mengambil ponsel di dalam tas. Semuanya tidak satupun lepas dari pemindaian Airlangga. Mulai atas kepala sampai ujung kaki, berhasil membuat udara di sekitarnya menyempit. Tuhan, bagaimana bisa mereka tidak bertemu beberapa bulan, tapi Kamala sebanyak ini perubahannya? Dadaa perempuan itu terlihat penuh. Dress tidak pas tubuh tidak cukup menyembunyikan aset yang pernah Airlangga cicipi. Belum lagi kulitnya makin bersih, membuat darahnya berdesir memanas. Sialann memang Airlangga. Ia sudah di depan bandara, tapi tidak punya keinginan untuk menghampiri Kamala karena matanya belum puas mengamati. Dia terlalu ... luar biasa