14 – Perpisahan Kamala dan Airlangga

1714 Words

Saat memasuki rumah, Kamala dihadang oleh tatapan heran Kamil. Wajar begitu, karena sembab masih terlihat jelas di wajahnya. Untuk hal lain, ia harap ... semoga tidak dicurigai. Kamala gugup luar biasa, tapi ia bergantung banyak pada pengendalian diri yang ia pasang sekarang. “Semuanya baik-baik saja, La?” Kamil menghampiri adiknya. Menyentuh kening serta pipi Kamala. “Langga bilang, kemarin ada yang ngomong macam-macam sama kamu. Kalau tidak Tante Mia cegah, Abang mungkin ke rumah mereka buat nuntut. Mulut mereka harusnya dijaga biar tidak bicara sembarangan.” “Udah, Mala ... oke.” Suaranya serak, karena banyak menangis dan pengar alkohol. “Abang ... maaf buat nggak pulang tadi malam. Mala benar-benar ... kacau. Maaf juga buat keluarga khawatir. Harusnya Mala ... nggak perlu sembunyi. N

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD