26 – Cukup Satu Alasan

1366 Words

"Abang membutuhkanmu, La. Kamu bukan beban. Tidak mengecewakan. Kalau merasa bersalah, ayo perbaiki sama-sama. Abang terlihat lelah karena Abang juga kehilangan. Sama seperti kamu, Abang juga sedih. Hanya saja Abang bisa handle. Abang bisa bertahan karena ada kamu. Abang kuat karena kamu. Jadi, berhenti bilang kamu tidak berguna dan menyusahkan." Semalaman itu, Kamil memeluknya. Tidak pernah sedikitpun melepaskan Kamala. Dia membisikkan kata-kata yang menunjukkan kalau Kamala masih jauh lebih layak hidup daripada mati. Menunjukkan kalau Kamala alasan dia seperti pilar kokoh. Menunjukkan kalau Kamala-lah yang membuat Kamil jadi sosok yang bisa diandalkan dalam situasi sekarang. “Titik terendah bukanlah titik terakhir. Kamu harus bangkit dan hadapi semuanya. Jangan mau kalah dengan apa yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD