Bab 35. Pagi Yang Panas

1348 Words

Merasa tak sanggup lagi melangkah, Senja menghentikan langkahnya di sebuah jembatan yang aliran sungainya cukup deras. Ia mengusap air matanya berkali-kali, namun sialnya air mata itu kian mengalir deras. Senja lalu melihat kearah bawahnya, dimana suara gemercik air terdengar. Pandangan Senja tampak kosong, mendadak kepalanya pening saat terus menerus menatap aliran air tersebut. Senja berusaha untuk berpegangan dengan besi pembatas jembatan itu. Namun, kepalanya semakin pening dan lututnya goyah. Sepersekian detik ia tidak mengingat apapun hingga tubuhnya tiba-tiba terjatuh di pelukan seseorang. "Senja, apa yang terjadi padamu?" Davian bertanya panik, jantungnya berdetak sangat kencang tatkala menyaksikan Senja yang hampir saja terjatuh ke jembatan jika sedikit saja ia terlambat datan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD