Bab 88. Noda

1173 Words

Davian hanya terdiam. Dia tidak banyak berbicara malah berusaha menyikapi sifat Senja yang kekanak-kanakan itu dengan tenang dan sabar, meskipun di dalam hati juga pikiran sudah panas. Bagaimana Davian tidak panas. Satu sisi dia pusing sama kerjaan di sana, sudah panas, masalah tidak kelar-kelar malah semakin merembet, dan di sisi lain harus mendengar celotehan sang istri yang menurutnya terlalu berlebihan. Cuma apa daya. Davian harus bisa mengendalikan semua itu supaya Senja tidak semakin menyudutkannya dan tidak berpikir keras karena itu akan membuat keadaan bayi mereka tidak sehat. “Aku kesel sama kamu, Davian. Aku kesel hiks ….” “Iya, gapapa, Sayang. Kamu keluarin aja apa yang kamu rasa sekarang sama aku. Aku paham kok, perasaan kamu seperti apa. Aku tidak akan marah. Aku tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD