Part 28-b

1308 Words

Freyza turun dari kamarnya sudah memakai pakaian rapi untuk berangkat ke kantor, ia berjalan menuju ruang makan dimana hidangan sarapan pagi sudah terhidang. Freyza kemudian duduk di meja makan menunggu kedatangan Rania, Freya melirik jam tangannya, jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi. “Selamat pagi Frey…,” sapa Rania. “Selamat pagi Ran.” “Bagaimana? Tetap nggak bisa tidur karena terbayang ciuman Ryoichi?” kembali Rania menggoda Freyza. “Ran…!! Udah ah, jangan buat aku keki.” Rania terbahak, kemudian duduk di hadapan Freyza, “Ya elah, yang sedang dimabuk cinta, ya sudah nikah sana biar selalu bersama.” “Enak kamu bilang suruh nikah, aku yang mengajak Ryoichi menikah? malu lah bicara duluan.” “Apa perlu aku yang bicara meawakili kamu?” tanya Rania menggerakkan alisnya. “J

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD