part 10

1153 Words

Aku kembali ke kamar yang aku tempati bersama Mika, jam di ponselku menunjukkan pukul 09.15 malam, Mika pasti sangat khawatir karena aku keluar bersamanya sore tadi. Aku dan Mika menempati kamar di lantai 5. Sepertinya kamar si om ada di lantai teratas tadi, ya Tuhan aku bahkan tidak tanya siapa namanya. Aku bingung tadi harus memanggilnya apa, om atau bapak. Mengingat dia adalah ayah dari Aura, mahasiswaku. Akhirnya aku memanggilnya om karena aku nyaman menyebutnya seperti itu walau aku tidak tahu siapa namanya. Aku mengetuk pintu kamar, tak lama Mika keluar dengan wajah sembab. Ia menghambur memelukk.  "Kei...kamu kemana aja? aku worry banget. Aku pikir kamu hilang diculik," ucapny.  "Sembarangan..." "lalu kamu kemana?" tanyanya membawaku masuk dan menutup pintu kamar.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD