Dia Memanggilnya Istri

1127 Words

Tidak banyak tamu yang diundang Kaizen. Dia hanya mengutamakan kolega besar atau rekan bisnis dan keluarga inti. Dia memang tidak ingin pernikahannya dihadiri banyak orang. Bukan karena tidak suka keramaian, dia hanya malas beramah tamah. Terlalu merepotkan, baginya. Bahkan awak media juga tidak diizinkan meliput sampai ke dalam. Meski begitu, Kaizen tetap menekan para WO untuk mendekor Villa Luxury dengan mewah. Hidangan yang disiapkan juga berkualitas, bahkan anggur yang dipajang pun dia memilih yang paling mahal. Karpet putih digelar membentang di sepanjang jalan menuju tempat pemberkatan. Bunga-bunga mawar putih menghiasi bagian pinggir. Sea berdiri di ujung dengan Henry. Mengenakan gaun pernikahannya dengan anggun. “Ayah, maaf telah merepotkanmu selama ini. Setelah acara ini, aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD