"Adis!" Adam menggedor pintu kamar mandi dengan perasaan cemas. Ia semakin cemas, saat tidak juga ada respon dari dalam kamar mandi. "Ya Tuhan, Adis Arinda Kamila. Kamu sedang apa di dalam." Adam menarik napas dalam, lalu ia hembuskan perlahan. "Adis Sayang. Buka pintunya dong Sayang," bujuk Adam dengan lemah lembut. "Sayang ... buka dong." "Janji dulu, nggak telponan sama perempuan-perempuan itu lagi!" "Adis aku tidak bisa ...." Pintu kamar mandi terbuka. Adis mendorong d**a Adam, agar Adam menyingkir dari depan pintu. Adis mendekati koper pakaiannya. Ia mencari sesuatu di sana. "Dis!" "Jangan dekat-dekat, apa lagi pegang-pegang!" Adis menudingkan tangannya yang memegang celana dalam, dan pembalut. "Kamu datang bulan?" Adam menatap apa yang Adis pegang. "Iya, kenapa kalau data