"Sudah ya ...." Adam ingin menurunkan Adis dari atas pangkuannya.
"Mau makan belut Abang," Adis merengek manja. Adam menatap Adis dengan kedua alis terangkat. Takut salah dengar.
"Mau apa?"
"Adis mau makan belut Abang." Adis memundurkan pantatnya yang duduk di atas pangkuan Adam.
"Itu, belutnya juga ingin nyetrum Adis. Sudah berdiri, siap masuk gua Adis."
"Itunya Adis masih sakit."
"Nggak apa. Setrum belut Abang jadi obatnya. Adis mau ... Adis mau."
Mata Adam mengerjap, ia masih saja sering takjub dengan tingkah, dan ucapan istrinya. Seperti saat ini. Adis merengek minta disetrum belutnya.
Adis melepaskan kaos oblong yang dipakai Adam. Lalu ia turun dari atas pangkuan Adam.
"Angkat p****t Abang, biar bisa Adis lepas celana Abang." Adis berlutut di depan Adam. Kedua tangannya sud
