Mimpi buruk, amat sangat buruk bagi Aldi, bahkan Aldi merasa dunianya sebentar lagi akan berakhir, seakan tak lagi memiliki harapan. Dia melakukan presentase saat rapat, dengan panas dingin, bagaimana bisa saat presentase dia kehabisan kosa kata karena tak mengingat data di luar kepala, bahkan dia lupa meletakkan filenya di mana, di laptop-nya sendiri. Dia laki-laki yang cerdas, bukan pria bodoh yang akan gugup saat di depan publik. Akan tetapi, dalam sekejap, kemampuan itu seperti sirna tak bersisa. Dia melihat, tatapan tajam Kepala Dewan Pengawas, kening berkerut para peserta rapat, dan yang paling mencolok, Vena yang tak mengangkat kepalanya, dia menunduk seolah-olah malu. Aldi kecewa dengan dirinya sendiri yang tidak mempersiapkan diri, bahkan saat Dewan Pengawas melontarkan pertanya