Chapter 31

1351 Words

Ivanka menarik napas panjang, lalu mengembuskan secara perlahan. Dia kemudian mengontrol ekspresi wajahnya agar terlihat seperti biasanya. Karena Arthur pasti akan curiga jika dia kembali dengan wajah murung. Setelah cukup tenang, Ivanka melanjutkan kembali langkahnya menuju area bermain. Dia berjalan sembari berlatih tersenyum untuk melemaskan otot-otot di wajahnya yang terasa kaku. "Loh? Udah mainnya?" tanya Ivanka ketika melihat Epril dan Arthur tengah duduk. "Udah, Kak. Epril capek," sahut Epril. Arthur membuka tutup botol air mineral, lalu memberikannya kepada Epril. "Nih, minum dulu." Epril mengambil botol itu, dan langsung meminumnya. Selesai minum, dia kembali memberikannya kepada Arthur. "Pa, Epril laper," ujar Epril. "Ya sudah, kita makan dulu," sahut Arthur. Mereka be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD