Chapter 12

1062 Words

Selepas Arthur pergi, Sesil menghampiri Ivanka ragu ketika menyadari suasana hati Ivanka tampak tidak baik setelah kedatangan Arthur. Dia lalu duduk di sebelah Ivanka sembari melirik Ivanka yang makan dengan raut wajah datar tanpa ekspresi. "Lo nggak pa-pa, Van?" tanya Sesil hati-hati. Ivanka menoleh ke arah Sesil. "Emangnya gue kenapa?" tanyanya balik. "Gue lihat, lo langsung bad mood habis ketemu sama kakak itu," ungkap Sesil. Ivanka menaikkan alis ke atas sebelah. "Kakak itu? Siapa maksud lo?" tanyanya heran. "Yaelah, cowok yang barusan ngobrol sama lo," jawab Sesil gemas. "Pak Arthur?" tanya Ivanka memastikan. "Iya kali, gue nggak tau namanya," sahut Sesil. "Ya ampun!" pekik Ivanka. "Dia itu udah tua, ngapain lo panggil dia 'kak'?" tanyanya benar-benar tidak habis pikir. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD