BAB 95. Permintaan Maaf yang Mustahil

2000 Words

"Anak saya hanya menuntut keadilan yang selama ini di bungkam. Caranya sangat ekstrim karena dia sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa untuk menuntut keadilan atas kecelakaan yang menimpa dua adiknya. Karena itu jika Kiana di proses hukum, saya juga akan menuntut perempuan jahat itu atas kecelakaan yang menimpa dua putri saya. Sekarang saya tidak takut lagi sekalipun saya harus menghadapi ancaman pembunuhan setiap hari." Ucap Nuni di depan wartawan sambil menangis. Jelita melihat berita itu sambil memakan pop corn di kamarnya. Masih menggunakan baju tidur dan bando kelinci yang menghiasi kepalaya. "Ancaman pembunuhan setiap hari?" Jelita tertawa geli. "Rumah bertambah dua unit, mobil ganti jadi yang paling mahal, biaya rumah sakit tidak pusing, bahkan suaminya masih bisa main judi sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD