Jelita yang hendak memeriksakan kandungannya langsung berjalan cepat bersama Desita saat mengetahui Oliver baru saja diserang. Kondisi laki-laki itu cukup parah. Kakinya patah, tangan kirinya juga patah dan hidungnya juga terluka. Tadinya Jelita mengira hidung Oliver patah juga, tapi ternyata tidak. Ketika Jelita masuk, laki-laki itu terlihat sudah ditangani. Kaki dan tangannya di perban, hidungnya juga. Wajahnya terlihat sangat muram. "Ini ulah kalian supaya aku nggak bisa kemana-mana kan?" Hardiknya dengan ekspresi penuh tuduhan. Jelita kesal karena Desita terlihat sedih sekali mendengar tuduhan jahat itu dari Oliver. "Yang baru kamu bentak itu ibu kamu loh! Dasar anak durhaka!" Balas Jelita dengan kesal sambil memeluk Desita yang terlihat mau menangis itu. "Diam! perempuan ular!" "K