Part 65 Suatu Senja

1252 Words

"Pertama kali aku di kenalkan padamu. Aku menghargaimu sebagai teman, Mbak. Aku menghormati karena Mama juga begitu baik terhadapmu. Tapi aku nggak mengira kalau pada akhirnya akan menjadi seperti ini." Rasanya aku ingin sekali mengakhiri percakapan ini. Keinginan Mas Ilham agar kami bicara bertiga terasa seperti murahan. Benar-benar tidak selayaknya aku membahas hal ini. Kesalahan tidak mutlak berada pada perempuan itu, tapi juga ada pada suamiku. Tamu tidak akan masuk jika tuan rumah tidak mempersilakan. Namun wanita ini sepertinya nekat ingin merusak hubungan kami. Seperti yang dia katakan di kafe dulu. Jika dia tidak bisa mendapatkan suamiku, maka aku pun tidak boleh memilikinya. Suasana makin gelap. Hujan juga belum berhenti. "Mas, apa ada yang ingin kamu bicarakan lagi? Ini sudah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD