Aqlan datang siang itu dan langsung menuju apartemen Shaka. Awalnya dia bingung karena Fasya malah memintanya untuk datang ke sana dan bukan ke rumah. Tapi lalu, dia mengerti ketika melihat kondisi Shaka, lelaki yang biasanya selalu terlihat gagah dan bersikap dingin itu kini terlihat layu dan sedikit kurus. Wajahnya tampak pucat dengan bayangan hitam di bawah matanya. "Papa?" ucapnya ragu. Shaka yang memang menunggu kedatangan putra bungsunya itu mengulas senyum dan merangkul Aqlan, memeluknya dan menepuk bahu pemuda tegap itu. "Maaf membuat kamu pulang di kondisi begini!" ucap Shaka tersenyum sendu. Aqlan menatapnya dengan penuh tanya, dia lalu menoleh pada Fasya yang mengangguk memberi isyarat agar mereka duduk bersama. Maka, segera setelah mereka bertiga duduk di sofa, Aqlan tak sa