Fasya dikuasai amarah, dua orang yang memiliki poin penting dalam hidupnya malah bersekongkol menyakiti hatinya. Jika saja pria itu bukan Shaka, sudah habis dia di tangannya. "b******k!" teriaknya, memacu motornya sekencang mungkin. Suara mesin menderu menguasai jalanan, meninggalkan pandangan penuh kutukan dari orang-orang di dalam kendaraan yang dilewatinya. Sampai akhirnya Fasya menghentikan motornya di sisi tebing yang bersisian dengan laut, dia turun dari motor dan berteriak sepuasnya melawan deru angin yang berhembus dari darat. Sampai tenggorokannya sakit dan napasnya habis, Fasya terengah duduk di batuan karang di tepian. Rasa sakit dan patah hati membuatnya diliputi kebencian, terlebih pada sosok Brianna yang semula mencuri hatinya itu. Fasya berpikir mungin dialah sosok gadis