Karena bagiku mencintaimu bukan hanya memiliki dan menguasai hatimu saja. Tapi juga menjagamu dan menjadi perisai dari apapun yang membuatmu layu.
__Erlangga__
***
"Yakin? Enggak mau aku gigit!"
Erlangga memeluk punggungnya hangat. Membuat Qiana terkesiap menahan napasnya. Bukan itu saja, jarak yang begitu dekat--membuat Qiana merasakan napas hangat Erlangga di pundaknya.
"Lang..."
"Ehemm!"
Dehaman seseorang membuat Erlangga perlahan melepaskan ke-dua lengan kokohnya. Menatap Reynan dan baru turun dari tangga. Sepertinya Kakaknya itu berasal dari kamarnya. Kapan dia datang? Erlangga menatapnya penuh tanya.
"Hay! Kenapa pada cengo?" Sapanya pada Erlangga dan Qiana ramah.
"Lo kapan ke sini?" Tanya Erlangga. Ia membiarkan Qiana yang kabur begitu saja.
"Sejak kapan lo tanya?" Reynan
