Ayara sedang duduk bersama Adrea yang mengajaknya untuk jalan-jalan sore sekalian mencari cemilan yang segar.
Sebenarnya Arsen ingin Ayara menemuinya di kantor selepas jam pulang, tapi sepertinya Arsen harus mengalah, karena bumil meminta untuk ditemani.
"Bee, jangan telat ya pulangnya. Aku kangen ...." Ayara tersenyum mengingat Percakapannya dengan Arsen beberapa waktu lalu, saat meminta izin untuk pergi bersama Adrea.
Arsen selalu saja bilang kangen, padahal mereka bertemu setiap hari. Selalu berpelukan dan menjeritkan nama satu sama lain saat perang tempur di berbagai sudut. Tapi Ayara akui, bukan hanya Arsen. Dirinya juga selalu merindukan suaminya tersebut. Bos yang terlihat dingin di luar, tapi sebenarnya lembut di dalam.
"Kamu kenapa senyum-senyum begitu ? jangan bilang, pikira
