Lusi mengusap matanya, saat merasakan sesuatu yang aneh pada miliknya. Sesuatu yang menyesakkan dan sakit. Gadis itu terkesiap saat melihat seorang pria yang menindih setengah dari tubuhnya. Ia juga merasa asing dengan kamar yang kini ia tempati. Terlihat kecil dan sempit. Tidak ada lemari besar, kamar mandi, meja rias, dan kasur yang ditempati terasa tidak empuk. Perlahan, Lusi menarik tubuhnya agar terbebas dari kukungan pria yang masih tertidur di atas tubuhnya. Mata Lusi mengerjap saat sadar ada yang mengganjal di bawah sana. Merasakan pergerakan Lusi, Raihan terbangun. "Nona...," lirihnya. Tatapan Raihan dan Lusi bertemu. Mereka berdua sama-sama canggung dengan keadaan yang ada. Ingin rasanya Lusi berteriak sangat keras saat ini, melihat kondisi mereka berdua. Namun, sebelum