Part 32

1005 Words

Itu benar. Meta sekarang tengah bingung bagaimana bisa ibu mertuanya itu tahu letak butiknya. "Salon yang terletak di samping butik kamu ini adalah salon langganan saya. Dan entah kenapa tadi saya merasa penasaran dengan butik baru ini, ternyata ini milik anak saya yang jadi tempat bekerja wanita rendahan seperti kamu!" Jani menyerang Meta lagi dengan kata-katanya yang tajam. "Maaf, Ma. Tapi ini adalah butik saya." Meta mencoba meluruskan kalau butik yang ia pijak ini adalah butik miliknya bukan milik Ganjar. Jani tersenyum miring. "Punya siapa? Hahaha saya baru melihat wanita tidak tahu diri macam kamu." "Ini butik saya, Ma." Meta kembali menegaskan. "Saya enggak mau menganggap ini butik kamu. Saya nggak pernah terima kalau kamu dibelikan butik oleh anak saya. Dasar wanita matre!" s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD