First Sight

1102 Words
Kini Ify sudah ada dirumahnya. Sesampainya di halaman rumah, ia melihat sebuah mobil yang menurutnya asing. Tapi Ify tak perduli mungkin itu teman kakaknya, dan benar saja saat Ify membuka pintu ia melihat seorang pria seumuran Iel yang tengah mengobrol dengan kakaknya itu. Ify berjalan saja tanpa ada keinginan untuk menyapa kakak nya itu, hari ini ia sungguh badmood karena masalah di sekolah tadi. "Fy, sudah pulang?" Ify memutar kedua bola matanya malas. Kakaknya ini bodoh atau apa, jelas-jelas Ify sudah ada dirumah itu artinya tentu ia sudah pulang. Sungguh pertanyaan tidak berbobot sama sekali. "Kok asal lewat aja sih." Tegur Iel. Ify berhenti melangkah, menatap kakaknya dengan tatapan tajam. Ia sungguh lelah hari ini. Kenapa kakaknya itu tidak mengerti. Tak tau kah kakaknya ini, sungguh hari ini menyebalkan sekali untuknya. "Ify capek, mau kekamar dulu." Jawabnya yang kemudian ingin melanjutkan langkahnya. Sebuah dehaman seseorang membuat Ify berhenti lagi. Ify menatap orang itu dengan sinis, tapi orang itu malah tersenyum. "Ify kenalin ini temen kakak nama nya Rio." Jelas Iel. "So?" Tanya Ify dan kemudian menatap teman kakaknya yang aneh itu menurutnya dengan menaikan sebelah alisnya. Lain dengan Ify yang sedang keadaan malas, jantung pria itu malah berdegup karena dilihat oleh gadis yanga berjarak dengannya sekitar 10 meter itu secara intens. Kini tatapan Ify menjadi sedikit dipertajam dan membuat si objek alias teman kakaknya itu tersenyum kikuk dan kemudian matanya beralih menatap kakaknya yang bingung mau bilang apa. Ify yang langsung berlalu tanpa memperdulikan dua pria yang menatapnya dengan tatapan berbeda. "Cantik." Ucap Rio tanpa sadar. "Lo suka sama adek gue?" Iel menanggapi. Rio terkesiap dengan ucapan Iel barusan. "Ah enggak lah. Lo ngomong apa sih yel, gue cuma bilang adek lo cantik aja." "Bilang aja gak papa kali, gue dukung lo kok. Btw, wajar dia cantik gue aja ganteng begini." Balas Iel sambil menepuk bahu sobatnya itu dengan senyum pongahnya. "Sok ganteng lo." Iel terkekeh pelan, "Beneran yo gue restui, tapi kalo lo bisa dapetin hatinya sih." Rio tersenyum miring. "Lo tau kan gue siapa? Gak akan ada cewek yang nolak pesona gue. Pasti adek lo nanti klepek-klepek sama gue." Ujar Rio bangga. Iel terkekeh menanggapi Rio. "Sorry yo, adek gue beda dari yang lain. Dia gak akan kemakan sama pesona lo. Adanya juga lo yang kena pesona dia." Tukas Iel dengan senyum meremehkan. Rio tersenyum miring. "Iya juga sih, buktinya aja gue baru ketemu dia udah begini." Ujar Rio menyetujui ucapan Iel. "Lo tau yo, bahkan temen-temen gue yang pernah gue ajak ke rumah atau ketemu dijalan sama Ify juga klepek-klepek sama adek gue. Ckck." Decak Iel. "Berarti pacarnya banyak dong?" Tanya Rio. Iel menggeleng. "Dia belum pernah pacaran, setahu gue sih tapi." *** Sebuah mobil sport memasuki sekolah ini. Membuat penghuni sekolah memenuhi parkiran untuk melihat siapa yang membawa mobil sebagus itu ke sekolah mereka. Pintu mobil itu terbuka, dan terlihat seorang pria tampan yang memakai pakaian kantor keluar dari mobil itu. Tempat parkiran pun menjadi ramai karena para guru dan siswa sekolah ini ingin melihat sang pemilik sekolah. Kepala sekolah datang menghampiri pria itu untuk menyambutnya. "Selamat datang pak di SMA ini." Sambut kepala sekolah pada pria yang mengangguk dan tersenyum ramah itu. "Mengapa pak Mario datang kesini tanpa memberitahu? Jadi kan sebelumnya kami bisa memberikan sambutan untuk bapak." Ujar Kepsek sopan. Pria itu membuka kacamata hitam yang sedari tadi bertengger di matanya. "Saya kesini hanya ingin melihat lihat sekolah saja bu, melepaskan kangen." Balas pria yang di panggil pak Mario itu. Parkiran semakin ramai karena penasaran dengan sang pemilik sekolah. Bisik-bisik para siswi dan guru-guru semakin menjadi mereka terlalu terpesona dengan ketampanan sang pemilik sekolah. Sebuah mobil baru saja tiba. 'Tin tin' Mobil itu mengklakson mobil yang ada didepan nya itu. Rio ingin sekali menyumpah serapahi orang yang mengganggu pagi nya di sekolah ini, saat kedatangannya disekolah miliknya mengapa ada yang kurang ajar menekan klakson dibelakang mobilnya. Dadanya berdesir, sumpah serapah yang awalnya akan di berikan kepada orang itu sudah sirna entah kemana saat melihat siapa seseorang itu. "Maaf bisakah mobil anda parkir ditempat lain?" "Alyssa jaga bicara kamu, kamu harus lebih sopan dengan pak Mario karena dia ini adalah-" "Tak apa bu, saya akan memindahkan mobil saya. Ibu masuk dulu ke ruangan ibu, nanti saya akan menemui ibu disana." Potong Rio sebelum Ibu kepala sekolah melanjutkan ucapannya. "Gitu kek dari tadi." Ujar Ify yang tadi melongokkan kepalanya dijendela mobil. "Ibu duluan saja masuk ke ruangan." Ujar Rio sopan dan kemudian ia masuk ke dalam mobilnya dan pindah parkiran. Ibu kepala sekolah pun menuruti ucapan sang pemilik sekolah muda itu, begitu juga dengan guru dan para murid yang mulai meninggalkan parkiran. Setelah memarkirkan mobilnya Ify segera menuju ke kelasnya dan tak memperdulikan tatapan ataupun bisikan dari para murid yang lain. Sampailah ia dikelasnya, Ia segera duduk di kursinya dan menelungkup wajahnya di antara lipatan tangannya. Bel masuk berbunyi. Tapi di kelas Ify guru yang mengajar tak datang maka jadilah jam kelas kosong. Alhasil Via Shilla Agni langsung mendekati Ify yang dari tadi tidur menelungkup wajahnya. "Eh fy, lo itu bisa gak sih jaga sikap dikit." "Tau lho itu udah jadi gosip tau di sekolah ini selama 2 hari." "Lo kenapa sih? Jawab dong." Tegur Agni sambil menggoyang kan tubuh Ify. "Ck, Lo pada bisa gak sih gak ganggu gue." Decak Ify kesal tidurnya di ganggu. "Yeh elo fy, di omongin malah begitu." Cetus Shilla sewot. Ify memutar kedua bola matanya malas. "Ya emangnya kenapa sih sama sikap gue? Kemaren-kemaren gue begitu lo pada cuek aja tuh. Nah sekarang gara-gara cowok aneh itu lo pada nasehatin gue." Celoteh Ify panjang. "Ya kalo ini beda fy masalahnya. Dia itu pemilik sekolah ini, lo kurang ajar banget deh ngomongin dia cowok aneh." Oceh Via. Ify hanya menanggapi dengan mengangguk saja. "Ih kok lo mengangguk aja sih? Pokoknya kalo lo ketemu lagi sama pak Mario lo harus minta maaf." "Sorry gue gak ngerasa salah tuh, gue ke taman." Ucap Ify seraya pergi meninggalkan teman temannya yang berdecak kesal, ia tidak suka dinasehati terus. Telinganya terasa panas. Sedangkan ditempat lain, "Maaf ya pak atas kejadian di parkiran tadi." Ujar Kepsek dengan nada tak enak. "Tak apa bu, ibu jangan merasa bersalah seperti itu." Tanggap Rio. "Alyssa memang seperti itu pak, dia memang bertindak sesukanya di sekolah ini." Ujar Kepsek. "Alyssa?" Ulang Rio. Kemarin Iel bilang adiknya bernama Ify lalu kenapa jadi Alyssa? "Iya pak nama anak itu Alyssa Saufika Umari. Dia termasuk anak pintar yang prestasinya tak pernah mengecewakan." Jelas sang kepala sekolah. "Oh begitu." Ujar Rio mengerti sambil menganggukkan kepala. Kini ia tersenyum penuh arti sudah ada rencana dibenaknya. Vote and Comment guys!! HalingLove?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD