Bab 58

1088 Words

Ali duduk gelisah di kursi juri, matanya menelusuri satu per satu wajah peserta yang naik ke podium. Sudah puluhan anak tampil, dan lomba hampir mencapai ujung. Tapi satu nama belum juga muncul—Alia. Ali melirik daftar peserta di tangannya. Nama itu tertulis di bagian akhir: Alia binti Auliya. Dadanya bergetar. Auliya? Kenapa namanya mirip nama panjang Amira... Seketika, pikiran Ali terlempar kembali ke kamar Umminya, tempat ia melihat wanita bercadar dengan suara yang familiar itu. Wajahnya mungkin tertutup, tapi getar suara, cara duduk, dan siluet tubuhnya—semuanya seperti menyayat luka lama yang belum sembuh. “Apa mungkin itu dia?” batinnya berkecamuk. Panggilan dari panitia membuyarkan lamunannya. “Peserta terakhir, Alia binti Auliya, dipersilakan naik ke podium.” Namun, tak ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD