Baru lima jam yang lalu, Rachel sampai di rumahnya. Namun kini ia sudah berada di sebuah cafe untuk bertemu dengan Juna. Setelah menunggu selama kurang lebih sepuluh menit, akhirnya pria yang ia tunggu- tunggu datang juga. Ia pun langsung menegakkan badannya dan merubah wajahnya menjadi serius. Sementara itu, Juna malah memakan camilan yang dipesan oleh Rachel dengan begitu santainya. Mengabaikan Rachel yang sudah siap untuk berbicara serius. Rachel mendesis kesal. Jika ia menunggu pria ini menghabiskan camilannya lebih dulu, maka itu hanya akan membuang- buang waktu saja. Jadi ia langsung memulai pembicaraan, meskipun pria ini masih fokus menikmati camilannya. “Jun, aku tegasin sekali lagi ya! Hubungan kita saat ini cuma sebatas orang tua buat Noah. Jangan berbuat yang aneh- aneh