42. Permintaan Cinta Zeva

1526 Words

Dengan penuh ketegasan dan penuh penekanan, Wijaya melayangkan sebuah pertanyaan yang tidak Arga bayangkan. Ramon yang mendengar bisikan berupa pertanyaan dari Wijaya langsung merubah raut kelegaan nya jadi terkejut. Suasana kembali menegang, bahkan wajah Arga yang sempat menangis, langsung terhenti begitu saja. "Jangan mengira aku diam saja itu karena aku menyambut kedatanganmu. Aku hanya tidak ingin membuat kegaduhan di depan banyak orang. Kamu lupa, ingin menjaga nama besarku. Pergi!" Wijaya mengucapkan kalimat panjangnya dengan posisi yang belum berubah, yaitu memeluk Arga. Egois memang, disaat berduka seperti ini, ayahnya masih mementingkan nama besarnya, pikir Arga. "Aku akan pergi setelah aku melihat ibu." Kata Arga yang tidak mau putus asa, dan tetap ingin memaksa masuk untuk mel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD