Setelah perjalanan pulang dari supermarket yang cukup melelahkan, Alea langsung bergegas masuk rumah dengan beberapa kantong belanjaan di kedua tangannya. Pintu rumah terbuka lebar, menampakkan suasana sederhana namun nyaman khas rumah baru yang mereka tempati. Lantai keramiknya masih mengkilap, aroma cat tembok baru masih samar tercium. Alea berjalan ke dapur, menaruh kantong-kantong belanjaan di meja marmer putih, lalu segera mulai menata semua barang sesuai tempatnya. Kaisar, yang dari tadi hanya ikut mengangkat dua kantong paling ringan, memilih langsung duduk di kursi ruang makan. Di depannya sudah ada satu cup coffe take away yang tadi ia beli di perjalanan. Ia membuka tutup gelas itu, meniup sebentar, lalu menyesapnya perlahan. Aroma robusta pekat memenuhi inderanya. Tapi yang lebi