49. Pertemuan Tak Terduga

1044 Words

Lorong rumah sakit sore itu mulai lengang. Pasien yang tadi sejak pagi menumpuk satu per satu telah pulang. Beberapa perawat sibuk membereskan berkas administrasi, sementara suara roda brankar terdengar sesekali mengganggu keheningan. Alea baru saja menyelesaikan jadwalnya di ruang perawat. Sore itu ia sengaja beres lebih cepat karena Kaivan menelepon, memberi kabar bahwa dirinya sudah tiba di parkiran rumah sakit. Alea sempat mengernyit kesal. “Dasar Kaivan, sudah kubilang tunggu saja di mobil. Malah nekat masuk lagi,” gumamnya, merapikan map berisi laporan pasien sebelum menyimpannya. Ia menarik napas panjang, menepuk pipinya pelan untuk menyegarkan diri, lalu melangkah keluar. Baru beberapa langkah dari pintu, ia berpapasan dengan dokter Andika. Senyuman selalu terpatri di bibir pria

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD