Lea melirik Hamish yang juga hanya memakai bathrobe. “Bunny… ya?” Sejak semalam Hamish memang memanggilnya begitu. Ada ‘sayang’, ‘yank’ atau bahkan ‘Bunny’. Ya, namanya juga Playboy, pasti bermulut manis setelah dapat apa yang dia inginkan. Pikir Lea. "Modus terus, biar apa sih?" selidik Lea. "Ya, biar dapat terus yank." Jawabnya jujur. “Aku tendang punya kamu kalau maksa—” Hamish malah tersenyum lebar, “janganlah sayang, kamu yang rugi nanti. Kan udah buktiin sendiru kalau ini King Cobra, bukan cacing lagi.” Lea memalingkan wajah, menyembunyikan pipinya yang bersemu merah. Hamish mendekat, meraih dagunya dan mencium bibirnya. Sementara tangannya menyibak belahan bathrobe, mengusap puncak dadanya yang tanpa penghalang lagi. “Hamish, udah…” “Aku punya cara biar perihnya hilan