Setelah Tari berada cukup lama di dalam ruang rawat Putra, dia keluar dengan kepala menunduk dan mata sembab. Semua bisa merasakan kesedihan Tari, pasti tidak mudah untuknya menyaksikan kondisi tak berdaya orang terkasih. “Ma,” panggil Lea. Mendekat, Tari tidak mendongak. Pun Tari tidak mengatakan apa pun selain berjalan, terlihat jika ia ingin sendiri. Menjauh dari semua orang. Lea ditahan Hamish saat akan menghentikan langkah ibunya, “biarkan mama sendiri dulu, dia perlu menenangkan diri. Tidak akan terjadi apa pun padanya.” Hamish coba buat Lea mengerti. “Dia terlihat begitu kalut,” Tetapi, Lea terlalu tidak tega membiarkan Tari sendirian. “Mama pasti tidak bisa lihat Papa dengan kondisi kritis seperti sekarang. Kamu mau masuk sekarang atau nanti?” Lea sebagai dokter sudah bi