“Sebentar, itu suara Hansika menangis.” Lea menaikkan tangannya, tepat Hamish sudah siap menciumnya. “Bunny…” dia mendesah dengan wajah memelasnya. Lea tetap beranjak, tanpa pedulikan Hamish. “Udah tahu lagi susah turn on, sekalinya bisa, ada di stop, apes! Apes!” gerutunya sambil mengusap wajahnya, kemudian berbaring menatap langit-langit kamar. “Papi, ini Izz nakal nih! Tidak mau berbagi sama Hansika!” Hamish segera kembali duduk, “iya, Miiii!” Dengan langkah gontai menuju kamar si kembar, pengasuhnya tengah mengambil cuti. Lea tengah menenangkan Hansika, sedangkan Izz dengan santai tetap melanjutkan mainan sambil memakan biskuitnya sendiri. “Ambil lagi ya, kan stok banyak.” Kata Hamish dengan santai. Lea melotot, “bukan masalah stok banyak, tapi Izz harus belajar berba
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books